Minggu, 22 April 2012

Wisata : Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia (sekitar 30 km dari Yogyakarta). Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan pegunungan Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo.
Candi Borobudur dibangun pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra, oleh Raja Samaratungga, sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Kemungkinan candi borobudur ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi borobudur menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Menurut bahasa Sansekerta, Candi Borobudur berasal dari kata “bara” (candi atau biara) dan “beduhur” (perbukitan atau tempat tinggi) sehingga memiliki arti “biara di perbukitan”.
Candi Borobudur memiliki luas 15.129 m2, tersusun dari 55.000 m3 batu, dari 2 juta potongan batu-batuan, dengan rata-rata 25 cm X 10 cm X 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500 km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel masing-masing 2 meter. Jika rangkaian relief itu dibentangkan maka kurang lebih panjang relief seluruhnya 3 km.

Bangunan Candi Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter, tingkat 1-6 berbentuk bujur sangkar, sedangkan tingkat 7-10 berbentuk bundar. Arca yang terdapat di seluruh bangunan candi borobudur berjumlah 504 buah dengan tinggi candi borobudur dari permukaan tanah sampai ujung stupa induk dulunya 42 meter, namun sekarang tinggal 34,5 meter setelah tersambar petir
Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.


  • Kamadhatu, bagian dasar Candi Borobudur, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu.
  • Rupadhatu, empat tingkat di atasnya, melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka.
  • Arupadhatu, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang. Melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk.
  • Arupa, bagian paling atas yang melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.






Setiap tingkatan memiliki relief-relief yang akan terbaca secara runtut berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Relief Candi Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief-relief tentang wiracarita Ramayana, ada pula relief-relief cerita j?taka. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Berikut ini kronologis Penemuan Candi Borobudur sampai di tetapkannya Candi Borobudur sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
  • 1814 – Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa Borobudur. Raffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
  • 1873 – monografi pertama tentang candi borobudur diterbitkan.
  • 1900 – pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.
  • 1907 – Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.
  • 1926 – Candi Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.
  • 1956 – pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Candi Borobudur.
  • 1963 – pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Candi Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.
  • 1968 – pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Candi Borobudur.
  • 1971 – pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Candi Borobudur yang diketuai Prof.Ir.Roosseno.
  • 1972 – International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.
  • 10 Agustus 1973 – Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Candi Borobudur; pemugaran selesai pada tahun 1984
  • 21 Januari 1985 – terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali.
  • 1991 – Candi Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Harga Tiket masuk Candi Borobudur 
Wisatawan Lokal
Senin – Jumat Rp 15.000 (dewasa) dan Rp 10.000 (anak-anak dan pelajar)
Sabtu, Minggu dan libur nasional Rp 17.500 (dewasa) dan 11.000 (anak-anak dan pelajar)
Libur Lebaran, Natal dan Tahun Baru Rp 25.000 (dewasa) dan Rp 12.500 (anak-anak dan pelajar)
Wisatawan Asing
USD $ 15 (dewasa) dan USD $ 8 (anak-anak)











Sumber:
http://ariesaksono.wordpress.com/2008/01/12/candi-borobudur/
http://konservasiborobudur.org/?page_id=30
images.google.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isikan dengan kata-kata yang sopan dan non SARA..
Kalau sempat, komentar akan saya balas di sini.. Atau lewat Email..
Terima Kasih atas Kunjungan Sobat