Selasa, 29 Mei 2012
Kesehatan : Gejala Tetanus-Kaku dan Kejang Otot
Gejala tetanus terjadi ketika Bakteri Clostridium tetani menginfeksi tubuh. Seperti yang kita ketahui bahwa Bakteri Clostridium tetani sebagai penyebab tetanus menyerang melalui kontaminasi luka dari tanah, debu, kotoran hewan, dan sebagainya. Jika terdapat luka dan diperkirakan telah terkontaminasi, perlu diperhatikan gejala tetanus apakah orang tersebut terinfeksi atau tidak.
Ciri ciri dari tetanus adalah kekakuan dan kejang otot. Jika hal ini terjadi pada seseorang yang diperkirakan terkontaminasi (misalnya beberapa hari yang lalu menginjak paku) perlu dikhawatirkan bahwa orang tersebut terserang gejala tetanus. Pada tetanus umum, keluhan awal mungkin termasuk lekas marah, kram otot, sakit otot, kelemahan, atau kesulitan menelan yang biasanya terlihat.
Kejang Sebagai Gejala Tetanus Umum
Selain kejang otot trismus atau kejang mulut juga merupakan gejala tetanus yang paling umum. Kondisi ini hasil dari kejang otot-otot rahang yang bertanggung jawab untuk mengunyah. Senyum sinis (atau dalam istilah medis/kedokteran disebut sebagai sardonicus risus) adalah fitur karakteristik yang dihasilkan dari kejang otot wajah dan merupakan gejala tetanus khas pada kejang mulut.
Kejang otot yang progresif mungkin termasuk karakteristik melengkungkan bagian belakang yang dikenal sebagai opisthotonus. Kejang otot kadang cukup kuat untuk menyebabkan tulang untuk istirahat dan sendi untuk terkilir. Pada kasus yang lebih parah dapat melibatkan kejang pita suara atau otot yang terlibat dalam pernapasan. Jika hal ini terjadi, kematian tanpa bantuan medis (ventilasi mekanik dengan respirator) sangat mungkin terjadi. Pada kondisi ini perlu dilakukan kegawatdaruratan medis yang cepat dan tepat.
Kasus tetanus cephalic selain menimbulkan gejala kejang mulut, kelemahan setidaknya satu otot wajah lain terjadi. Dalam dua-pertiga dari kasus ini, penyakit tetanus umum akan berkembang. Pada tetanus lokal, kejang otot terjadi pada atau dekat lokasi cedera. Kondisi ini juga dapat berkembang menjadi tetanus umum. Infeksi tetanus juga dapat ditularkan kepada janin yang disebut neonatal tetanus. Gejala neonatal tetanus identik dengan tetanus umum. Pada kasus ini, neonatus memiliki kemampuan mengisap yang sulit dibandingkan yang normal atau kesulitan menelan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Isikan dengan kata-kata yang sopan dan non SARA..
Kalau sempat, komentar akan saya balas di sini.. Atau lewat Email..
Terima Kasih atas Kunjungan Sobat