Pantai Ngrenehan merupakan salah satu kawasan wisata favorit untuk menikmati kuliner khas pantai selatan di Gunungkidul secara lengkap selain Pantai Baron, Pantai Drini, dan Pantai Sadeng. Di kawasan ini terdapat perkampungan nelayan, pelabuhan perahu nelayan, dan tempat pelelangan ikan.
Pantai Ngrenehan terletak di desa Kanigoro, kecamatan Saptosari, kabupaten Gunungkidul. Hampir sama dengan Pantai Ngobaran, pantai ini memiliki kaitan sejarah dengan awal mula keberadaan Kasultanan Islam di Pulau Jawa.
Lokasi Pantai Ngrenehan cukup berdekatan dengan Pantai Ngobaran dan Pantai Nguyahan, hanya dengan waktu kurang dari lima menit, kami sudah sampai di pantai ini. Kawasan Pantai Ngrenehan ini lebih disebut sebagai pelabuhan perahu nelayan dibandingkan dengan kawasan wisata karena banyak aktivitas nelayan dan masih sedikit wisatawan yang berkunjung ke kawasan ini.
Posisi Pantai Ngrenehan yang terletak diantara celah sempit bukit karang yang membentuk teluk ini memang cocok digunakan sebagai tempat tinggal para nelayan. Disamping ombaknya tidak terlalu besar, kerasnya angin laut juga berkurang gara-gara bukit karang yang mengelilinginya. Sehingga lokasinya cukup strategis dikembangkan sebagai pelabuhan tradisional dan obyek wisata alternatif.
Asal-Usul nama Ngrenehan merupakan pemberian Raja Demak yang bernama Raden Fatah, putra dari Prabu Brawijaya V. Prabu Brawijaya V sendiri adalah raja Majapahit yang memerintah tahun 1464-1478 M. Konon, suatu ketika Raden Fatah datang ke kawasan ini hendak mencari ayahnya yang melarikan diri bersama dua orang istrinya (Dewi Lowati dan Bondang Surati) karena enggan untuk memeluk agama Islam. Namun, saat tiba di kawasan ini, Raden Fatah tidak menemukan mereka. Akhirnya, ia mengajak para petinggi-petinggi Kerajaan Demak untuk berembuk (musyawarah) tentang bagaimana cara menemukan orang tuanya. Dari peristiwa inilah muncul istilah pangrena yang berarti ajakan. Kata pangrena berasal dari kata reneh yang berarti sini. Kemudian masyarakat di sekitar kawasan ini mengubahnya menjadi ngrenehan yang berarti kemarilah ke sini. Kata reneh yang diberi awalan ngdan akhiran an berarti menunjuk pada suatu tempat, yaitu Pantai Ngrenehan.
Berjalan ke bibir Pantai Ngrenehan, terlihat berjajar rapi perahu-perahu nelayan diatas pasir pantai. Jumlah perahu nelayan di pantai ini cukup banyak hingga memenuhi tepian pantai. Untuk menuju ke tepian pantai, kami harus berjalan menunduk menerobos jajaran perahu yang saling berhimpit atau memutar melalui bagian ujung dengan tebing karang.
Kondisi Pantai Ngrenehan tidak jauh beda dengan Pantai Baron. Pantai Ngrenehan merupakan pantai teluk dengan luas sekitar 100 m2. Pantai ini diapit oleh dua bukit batu karang yang menjorok ke laut sehingga ombak besar dari arah laut Samudera Hindia tidak secara langsung menghempas ke pantai karena terhalang oleh dua bukit karang tersebut. Pada dinding-dinding tebing bukit batu karang tampak lubang-lubang kecil mirip dengan goa akibat kerasnya hempasan gelombang laut yang datang setiap saat.
Pasir pantai Ngrenehan yang berwarna putih membuat suasana terlihat apik dengan pantuan air laut yang berwarna hijau kebiruan dan saat itu langit sedang bagus membuat saya betah menikmati suasana pantai ini. Dibagian sisi barat terdapat rerimbunan tanaman khas pantai yang nyaman untuk berteduh dari panasnya sinar matahari.
Kondisi Pantai Ngrenehan siang hari lebih sepi dibandingkan pagi hari, setelah tengah hari tidak ada lagi nelayan yang pulang melaut. Yang terlihat adalah sedikit aktivitas nelayan yang sedang membetulkan jaringnya setelah digunakan untuk melaut dan sedikit wisatawan yang baru datang di siang hari.
Semenjak Pantai Ngrenehan dijadikan sebagai pelabuhan penangkapan ikan sekitar tahun 1980-an, sebelum fajar menyingsing di ufuk timur, para nelayan sudah mulai memadati pantai ini. Para Nelayan tersebut mulai melakukan berbagai aktivitas nelayan seperti menyiapkan perahu dan alat-alat tangkap ikan yang akan digunakan. Suasana di pantai ini akan bertambah semakin ramai pada pukul 10.00-11.00 karena para nelayan telah kembali dari melaut.
Di dekat area parkir, terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang menjual hasil tangkapan nelayan pantai ini. Di tempat ini juga disediakan warung-warung yang menyediakan makanan laut yang telah dimasak dan macamnya lebih lengkap daripada kuliner makanan laut di Pantai Ngobaran karena asla stok hasil laut dari pantai ini. Cukup murah harga yang ditawarkan walaupun kita masih bisa menawarnya. Selamat berkunjung ke Pantai Ngrenehan.
Harga Tiket Masuk Per Orang adalah Rp 3.000
Alamat: Desa Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
Koordinat GPS: S8°7'19.2" E110°30'48"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Isikan dengan kata-kata yang sopan dan non SARA..
Kalau sempat, komentar akan saya balas di sini.. Atau lewat Email..
Terima Kasih atas Kunjungan Sobat