Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis. Berdasarkan data dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika. Data terbaru ditemukan di daerah Asia Tenggara di wilayah Thailand dan Indonesia. Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah, namun sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan karena microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu malam hari selama beberapa jam saja (nocturnal periodicity).
Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} merupakan satu-satunya obat Filariasis atau Penyakit Kaki Gajah yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik.
Pencegahan Penyakit Kaki Gajah bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan ke dokter dan mendapatkan penanganan obat-obatan sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya. Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut. Demikian sedikit informasi mengenai Penyakit Kaki Gajah, semoga bermanfaa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Isikan dengan kata-kata yang sopan dan non SARA..
Kalau sempat, komentar akan saya balas di sini.. Atau lewat Email..
Terima Kasih atas Kunjungan Sobat